Pelajaran 37
Melihat gunung Fuji, makan sushi.
Anna sudah kembali dari Shizuoka ke asramanya di Tokyo. Ia bercerita mengenai perjalanannya kepada sang ibu asrama.
Kata kunci:
FUJISAN O MITARI, OSUSHI O TABETARI SHIMASHITA
Naskah
寮母 | 旅行はどうだった? | Bagaimana perjalanannya?
|
---|---|---|
Ibu Asrama | RYOKÔ WA DÔ DATTA?
Bagaimana perjalanannya?
|
|
アンナ | 富士山を見たり、おすしを食べたりしました。楽しかったです。 | Melihat Gunung Fuji, makan sushi... Menyenangkan.
|
Anna | FUJISAN O MITARI, OSUSHI O TABETARI SHIMASHITA. TANOSHIKATTA DESU. Melihat Gunung Fuji, makan sushi... Menyenangkan.
|
|
寮母 | それはよかったわね。 | Itu bagus ya.
|
Ibu Asrama | SORE WA YOKATTA WA NE.
Itu bagus ya.
|
Petunjuk tata bahasa
WA DÔ DATTA?
DÔ adalah "bagaimana". DATTA adalah bentuk informal dari DESHITA, yang mengakhiri kalimat dengan bentuk lampau.
contoh: SHIKEN WA DÔ DATTA? (Bagaimana ujiannya?)
Sensei Oshiete
Cara menyebut contoh menggunakan TARI
Saat kita menyebut dua atau tiga contoh dari sejumlah tindakan, kita menggunakan bentuk TA dari kata kerja dan menambahkan RI setelah setiap kata kerja bentuk TA secara berturut-turut. Dan tutup kalimat dengan menggunakan SHIMASU (melakukan), SHIMASHITA (bentuk lampau dari melakukan) atau SHITAI DESU (ingin melakukan).
Kata Tiruan Bunyi
Lelah
Bahasa Jepang adalah bahasa yang memiliki banyak kata tiruan bunyi (onomatope). Sejumlah besar onomatope dalam bahasa Jepang berasal dari suara-suara yang dibuat oleh hewan hingga suara-suara yang mengungkapkan perasaan, dijelaskan dengan audio.
Catatan Si Anna
Oleh-oleh bagi ibu Asrama adalah kue teh hijau khas Shizuoka. Sulit untuk memilihnya. Ada permen teh, coklat teh dan banyak lainnya. Orang Jepang gemar menciptakan suvenir khas daerah!